KARAWANG | DETIKKARAWANG.COM | Dalam upaya membuka akses lapangan kerja bagi masyarakat lokal, PT Astra Honda Motor (AHM) resmi menggandeng para kepala desa se-Kecamatan Cikampek dan Camat Cikampek untuk membahas proses rekrutmen tenaga kerja secara terbuka dan transparan. Pertemuan yang digelar hari ini itu membahas mekanisme seleksi melalui satu pintu, yakni melalui kanal resmi Infoloker Karawang, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Karawang.
“Proses perekrutan harus melalui link infoloker. Itu yang kami tekankan kepada para kepala desa agar bisa disampaikan ke warganya. Ini bagian dari upaya kita mewujudkan seleksi yang adil,” ujar kepala Dinas Tenaga Kerja.
PT AHM berencana membuka lowongan kerja untuk sekitar 800 posisi hingga akhir tahun ini. Seluruh proses seleksi akan dipublikasikan secara terbuka melalui link infoloker, sehingga masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk mendaftar.
Namun demikian, tantangan utama dalam perekrutan ini adalah kesiapan calon tenaga kerja. Perusahaan menekankan pentingnya pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kompetensi pelamar.
“Perusahaan akan membantu dalam bentuk bimbingan persiapan tes. Tapi tanggung jawab persiapan tetap ada pada pelamar. Jangan hanya daftar, tapi tidak belajar,” tegas perwakilan dari PT AHM.
Dinas Tenaga Kerja juga menyoroti rendahnya minat masyarakat mengikuti pelatihan yang sudah disediakan. Dari 100 orang yang diundang setiap sesi, hanya sekitar 30–40 orang yang hadir.
Untuk mengatasi hal ini, bimbingan akan dilakukan secara lebih terpusat, seperti di Kantor Kecamatan atau langsung di Dinas Tenaga Kerja. Para kepala desa pun diimbau untuk aktif memfasilitasi dan mendorong warganya agar serius memanfaatkan kesempatan ini.
“Kepala desa sudah berjuang membuka pintu rekrutmen lewat link infoloker. Sekarang giliran masyarakat yang harus aktif mempersiapkan diri. Tidak ada jaminan diterima hanya karena difasilitasi desa. Semuanya tetap tergantung kompetensi masing-masing,” lanjutnya.
BKK (Bursa Kerja Khusus) sekolah juga didorong untuk lebih aktif berperan sebagai penghubung antara lulusan dan dunia kerja. Pola pembekalan atau “tes ijon” seperti yang dilakukan oleh beberapa perusahaan besar menjadi contoh ideal untuk diterapkan di lingkungan pendidikan.
Pemerintah berharap kolaborasi antara perusahaan, sekolah, pemerintah desa, dan dinas terkait dapat meningkatkan serapan tenaga kerja lokal tanpa mengorbankan kualitas dan profesionalisme.
“Setelah diterima, bekerjalah dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai mempermalukan desa dan kabupaten. Tunjukkan bahwa kita mampu,” pungkasnya.
(Red)