JAKARTA | DETIKKARAWANG.CLICK | Ketua Umum Asosiasi Praktisi Human Resource Indonesia (ASPHRI), Dr. Yosminaldi, SH, MM, menyampaikan pentingnya keterlibatan aktif seluruh anggota dalam mendukung evaluasi dan penyusunan program kerja ASPHRI Semester II tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam pernyataan resmi yang ditujukan kepada jajaran Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Pengarah, dan seluruh pengurus pusat ASPHRI, menyusul pelaksanaan program kerja enam bidang utama organisasi sepanjang Semester I (Januari–Juni) 2025.
Menurut Yosminaldi, program kerja tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ASPHRI yang digelar pada 7 September 2024, sebagai tindak lanjut dari hasil Musyawarah Nasional (Munas) pada 3 Agustus 2024, yang secara sah memilih dirinya sebagai Ketua Umum masa bakti 2024–2027.
“Program kerja ini adalah instrumen vital dalam mencapai visi dan misi ASPHRI. Namun, keberhasilan implementasinya sangat ditentukan oleh keterlibatan aktif dari seluruh anggota dan jajaran pengurus. Untuk itu, saya mengajak kita semua berperan secara aktif, baik dalam proses evaluasi maupun dalam pelaksanaan lanjutan di Semester II mendatang,” ujarnya.
Evaluasi program kerja menjadi langkah strategis untuk mengukur efektivitas, capaian, dan relevansi dari setiap kegiatan yang telah dijalankan masing-masing bidang. Tujuannya tidak hanya untuk menilai pencapaian target, tetapi juga untuk melakukan penyesuaian, pembaruan, atau perbaikan terhadap program yang belum optimal.
Sebagai organisasi profesional yang menjunjung tinggi nilai integritas, akuntabilitas, dan kontribusi nyata terhadap dunia ketenagakerjaan dan praktik SDM di Indonesia, ASPHRI menempatkan proses evaluatif ini sebagai bagian penting dalam penguatan tata kelola organisasi yang sehat dan berkelanjutan.
Yosminaldi menegaskan, Rakernas yang dilaksanakan setidaknya satu kali dalam setahun menjadi ruang strategis untuk mempertemukan ide, menyelaraskan strategi, dan memperkuat komitmen organisasi terhadap peran-peran transformasional yang dibutuhkan dalam ekosistem ketenagakerjaan nasional.
“Semangat kolaborasi dan partisipasi aktif dari seluruh anggota ASPHRI di seluruh Indonesia akan menjadi kunci keberhasilan organisasi. Mari kita manfaatkan momen evaluasi ini untuk memperkuat sinergi dan memberikan kontribusi positif yang lebih besar, tidak hanya untuk komunitas praktisi HR, tetapi juga untuk bangsa secara keseluruhan,” tutupnya.
Dengan pendekatan yang sistematis dan bersifat partisipatif, ASPHRI berharap dapat terus menjadi wadah strategis bagi para praktisi SDM untuk tumbuh, berbagi, dan menciptakan dampak positif di dunia kerja Indonesia.(Red)