KARAWANG | DETIKKARAWANG.COM | Aksi sekelompok pemuda Karawang yang secara swadaya menandai lubang-lubang berbahaya di Jalan Tuparev dengan cat semprot (pilok) mendapat sorotan luas dari masyarakat. Dalam unggahan Instagram @karawang_kekinian, terlihat beberapa lubang jalan telah diberi tanda lingkaran putih sebagai peringatan bagi pengendara agar lebih waspada. Minggu, 15/6/2025
Inisiatif ini disambut baik oleh banyak netizen yang menilai langkah tersebut jauh lebih berguna ketimbang aksi negatif seperti balapan liar. Salah satu komentar datang dari akun @kums888 yang menyebut, “Lebih berguna utk sesama daripada balapan liar.”
Namun, aksi tersebut juga membuka kembali keluhan publik terhadap lambannya respon pemerintah dalam menangani kondisi infrastruktur di Karawang. Akun @danang_arieyanto menulis pedas, “Mana nih Buzzerp si onoh, kenapa gak muncul? Jelas-jelas itu kewenangan Pemda Karawang jalan nya. Kenapa gak muncul? Malu?! Gak berani muncul?”
Netizen lainnya juga mengomentari buruknya kondisi jalan dan lemahnya kinerja pemerintah daerah:
@ardyarindrawan: “Emang ga ada obat jalanan di Karawang, banyak pemerintah tidur.”
@rahma_zimoen: “Ya berguna daripada pilox tembok, lebih berguna yg ini.”
@muashaidir menyoroti kewenangan jalan: “Itu bagian jalan dari NASIONAL, minta hak nya ke pemerintah pusat.”
Akun @d.defnotseeeack bahkan mengungkapkan kekecewaannya dengan tegas, “Udah di giniin tapi pemerintah masih tutup mata, ga bertindak apa-apa. Fix otaknya ilang ini mah.” Komentar tersebut mendapat respon setuju dari banyak pengguna lain.
Beberapa netizen juga menyinggung sosok Bupati Karawang yang dinilai abai:
@berdiri_sendir: “Emang bener ya Karawang ga punya bupati..? Serius tanya.” (disukai lebih dari 70 orang)
@alwan.khoiri_mc: “Berasa ga punya Bupati 😢”
Sementara akun @rosyitasanjaya16 menyoroti lubang besar di depan Mie Gacoan: “Tu lobang dalem bgd tiap hri lwt situ udh brp x di tambal ulang ttp z berlubang di tempat yg sama, tambalan’a ngasal bgd… Klo motor yg bahaya kasian.”
Ada pula sindiran terhadap pengelolaan anggaran:
@io_crunchy: “Pajak di koar2 jalan masih berlubang, kemanakah uang pajak tersebut? Bertanya dengan nada lembut🥺”
@pramr.r: “Piraku rek alesan ‘bukan kewenangan kami’ keneh 🫲🏿” (komentar ini mendapatkan reaksi kuat dari pengguna lain).
Kritik lainnya juga mengarah ke komunikasi dan tindakan pejabat daerah:
@ahmadnoviana4: “Bersama Aep jalan sareep hakan tah amplop 30rb🤣🤣”
@denpator10: “Lucu ya… kepemerintahan skrg kacau, banyak PR nya,, ya Allah pengen cepat pemilihan bupati lagi…amin”
Terlihat jelas bahwa kepedulian warga terhadap keselamatan pengguna jalan begitu tinggi, bahkan hingga mengambil tindakan sendiri tanpa menunggu pemerintah. Namun kondisi ini juga menunjukkan adanya krisis kepercayaan publik terhadap kinerja aparatur daerah dalam merespon masalah mendasar seperti jalan rusak. (Red)